Thursday, 22 January 2015

Biografi Mustafa Kemal Attartuk

MUSTAFA KEMAL ATTARTUK
MUSTAFA KEMAL ATTARTUK
BIOGRAFI
Mustafa dilahirkan pada 1881, di Selânik Ottoman (kini Thessaloniki di Yunani), sebagai anak seorang pegawai kecil yang kemudian menjadi pedagang kayu. Sesuai dengan kebiasaan Turki pada waktu itu, ia dinamai Mustafa saja. Ayahnya, Ali Rıza Efendi, seorang pegawai bea cukai, meninggal dunia ketika Mustafa baru berusia 7 tahun. Karena itu, Mustafa kemudian dibesarkan oleh ibunya, Zübeyde Hanım.
Ketika Atatürk berusia 12 tahun, ia masuk ke sekolah militer di Selânik dan Manastır(kini Bitola), kedua-duanya pusat nasionalisme Yunani yang anti-Turki. Mustafa belajar di sekolah menengah militer di Selânik, dan di sana namanya ditambahkan dengan nama Kemal ("kesempurnaan") oleh guru matematikanya sebagai pengakuan atas kecerdasan akademiknya. Mustafa Kemal masuk ke akademi militer di Manastır pada 1895. Ia lulus dengan pangkat letnan pada 1905 dan ditempatkan di Damaskus. Di Damaskus ia segera bergabung dengan sebuah kelompok rahasia kecil yang terdiri dari perwira-perwira yang menginginkan pembaruan, yang dinamai Vatan ve Hürriyet(Tanah Air dan Kemerdekaan), dan menjadi penentang aktif Kekhalifahan Ottoman. Pada 1907 ia ditempatkan di Selânik dan bergabung dengan Komite Kesatuan dan Kemajuan yang biasa disebut sebagai kelompok Turki Muda.
Pada 1908 kaum Turki Muda merebut kekuasaan dari khalifah Abdul Hamid II, dan Mustafa Kemal menjadi tokoh militer senior. Pada 1911, ia pergi ke provinsi Libya untuk ikut serta dalam melawan invasi Italia. Pada bagian pertama dariPerang Balkan Mustafa Kemal terdampar di Libya dan tidak dapat ikut serta, tetapi pada Juli 1913 ia kembali ke Istanbuldan diangkat menjadi komandan pertahanan Ottoman di wilayah Çanakkale di pantai Trakya (Thrace). Pada 1914 ia diangkat menjadi atase militer di Sofia, sebagian sebagai siasat untuk menyingkirkannya dari ibu kota dan dari intrik politiknya.

KONDISI MASYARAKAT
Ada 2 golongan, yaitu pihak yang menerima dan pihak yang menolak:
1.      Golongan yang menerima
Orang-orang yang yang telah menerima dan menjalankan kebijakan – kebijakan kemal, yang telah menyetujui kebijakan kemal yang dianggap benar oleh mereka. Sehingga mengesahkan kebijakan kemal yang baru dan sangatlah menghormatinya.
2.      Golongan yang menolak
Orang – orang yang tidak bisa menerima kebijakan yang telah dibuat oleh kemal karena menurut mereka kebijakan kemal sangatlah menyalahi dan menyimpang aturan islam.
           
PEMIKIRAN
Pemikiran Pemikiran Mustafa Kemal Attatarurk
Mustafa Kemal menentang pemerintahan Sultan Hamid II yang dinilai telah memberangus segala pemikiran liberal dan menyalahkan islam yang telah membuat Turki terbelakang. Ia menyebarkan kebencian terhadap syariat yang dianggap kolot. Pada tanggal  3 Maret 1924 ia mengajukan undang-undang yang menhapus sistem khalifah islam dan mendirikan Negara Turki Sekuler.
Pada tanggal 29 Oktober 1923 berdirilah Negara Republik Turki dengan presiden pertamanya adalah Mustafa Kemal Attatarurk . Ia dibantu oleh Ismet Isnonu (Ismet Pasha) sebagai Perdana menterinya. Ia memerintah secara diktator dan tidak mengizinkan oposisi, hanya ada satu partai yaitu Partai Rakyat bentukan Mustafa Kemal Attatarurk. Pembanguna kebudayaan harus berdasarkan pada kemalisme, yakni pembangunan kebudayaan harus berdasarkan kemerdekaan.
Mustafa Kemal menyatakan keinginannya untuk membangun Turki menjadi negara yang kecil tapi kompak, sejahtera, modern dan dihormati negara lain. Sekulerisme Mustafa Kemal diawali dengan mengeliminasi segala hal  yang berbau islam dan menggantinya dengan sistem pemerintahan barat. 
Kebijakan politik dalam negeri antara lain :
a)    Menetapkan undang- undang dasar
b)   Lima tahun pertama pemerintahannya difokuskan pada kegiatan industri dan pertanian.
c)    Memperkuat dan memodemisasi militer.
d)   Menetapkan Ankara sebagai ibukota negara Turki.
Kebijakan politik luar negeri antara lain :
1)    Membuat Kesepakatan Balkan Pact (9 Pebuari 1934).
Yaitu kesepakatan antara Turki, Yunani, Rumania dan Yugoslaviauntuk saling menghormati batas- batas negara anggota Balkan Pact dan bersatu untuk menjamin ketenangan bersama.
2)   Perjanjian non- Agresi (9 juli 1937).     
Perjanjian untuk tidak salinng menyerang antara Turki, Irak, Iran dan Afganistan.
Mustafa Kemal kemudian memulai program revolusioner di bidang sosial dan reformasi politik untuk memodernisasi Turki. Perubahan perubahannya termasuk emansipasi untuk perempuan, penghapusan seluruh Institusi Islam dan pengenalan pada kode hukum Barat, pakaian, kalender, serta alfabet, mengganti seluruh huruf Arab dengan huruf Latin.

PERANAN
            Mustafa Kemal Ataturk merupakan tokoh yang paling berperan dalam modernisasi Turki. Mustafa Kemal Ataturk meniru dan menerapkan pola serta konsep-konsep Barat dalam memodernisasi Turki. Mustafa Kemal Ataturk percaya bahwa hanya dengan berkiblat ke Barat Turki dapat maju dan mengejar ketertinggalannya.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa westernisasi, sekularisme dan nasionalisme merupakan inti dari pemikiran Mustafa Kemal Ataturk dalam memodernisasi Turki. Modernisasi yang dilakukan oleh Mustafa Kemal Ataturk bukan bertujuan untuk menghilangkan agama atau menghapus agama Islam dari kehidupan rakyat Turki, melainkan untuk pemisahan yang jelas antara urusan agama dan urusan negara. Dengan demikian agama tidak akan dipolitisi atau politik diagamakan. Mustafa Kemal Ataturk mengganti semua unsur tradisional yang berlaku pada masa kekhalifahan Turki Utsmani dengan unsur modern. Modernisasi merupakan jalan satu-satunya bagi bangsa Turki untuk maju.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa modernisasi yang dilakukan Mustafa Kemal Ataturk disebabkan oleh kemunduran Dinasti Turki Utsmani. Modernisasi Mustafa Kemal Ataturk bertujuan untuk memajukan dan membangkitkan Turki dengan penghapusan sistem pemerintahan Islam dan unsurunsur yang berhubungan dengan Islam. Sistem pemerintahan khilafah diganti dengan sistem pemerintahan republik. Selain itu sistem pendidikan, sistem perekomian dan sistem sosial dan budaya juga diganti dengan sistem modern. Semua perubahan itu menyebabkan runtuhnya sistem pemerintahan Islam dan Mustafa Kemal Ataturk dianggap telah mencabut akar-akar dogmatisme Islam.

Karya-karya:
lebih menonjol dalam politik dan kemiliteran sehingga ada beberapa karya yang tidak tertulis.

Disusun oleh: Siswa Man Lamongan Tahun ajaran 2014/2015

0 comments:

Post a Comment